Kapan Malam Nisfu Syaban 2023?

Kapan Malam Nisfu Syaban 2023?


Seperti disebutkan di bagian awal, yang pasti malam Nisfu Syaban jatuh pada pertengahan bulan, yakni pada malam 15 Syakban. Untuk penanggalan pada kalender Masehi, ada dua versi jawaban. Jika merujuk Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2023 M yang disusun Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) RI, tanggal 1 Syaban 1444 jatuh pada Rabu, 22 Februari 2023. Ini berarti, Nisfu Syaban jatuh 14 hari setelah tanggal 22 Februari 2023, yakni pada Rabu, 8 Maret 2023. Karena dalam kalender Hijriah waktu magrib sudah terhitung pergantian hari, maka malam Nisfu Syaban 2023 jatuh pada hari sebelumnya, yakni pada Selasa, 7 Maret 2023, sejak waktu magribnya. 

 Sementara itu, jika menghitung berdasarkan Kalender Islam Global Tunggal 1444 H oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Nisfu Syaban bertepatan dengan Selasa, 7 Maret 2023. Dalam hal ini, sejak magrib pada Senin, 6 Maret 2023, kita sudah memasuki malam Nisfu Syaban. 

Malam Nisfu Sya'ban adalah malam yang jatuh pada pertengahan bulan Sya'ban dalam kalender Islam. Malam ini memiliki makna penting bagi umat Muslim, karena dipercayai sebagai malam di mana Allah SWT menentukan takdir manusia selama setahun ke depan. Banyak umat Muslim yang memperingati malam ini dengan melakukan ibadah seperti shalat malam, membaca Al-Quran, zikir, dan doa. Namun, peringatan malam Nisfu Sya'ban ini tidak diwajibkan oleh agama Islam. 

 Beberapa ulama dan masyarakat muslim menganggap malam Nisfu Sya'ban memiliki keutamaan khusus, namun ada juga yang meragukan keutamaan tersebut karena tidak ada riwayat yang sahih yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah secara khusus memperingati malam ini. Namun, yang pasti malam Nisfu Sya'ban ini dapat dijadikan kesempatan untuk memperbanyak ibadah dan memperbaiki diri, serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. 

Amalan-Amalan Sahih Malam Nisfu Syaban Dalam salah satu ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat mengatakan ketika Nabi, para sahabat, hingga para ulama salaf terdahulu berpuasa di siang hari bulan Syakban, mereka biasanya menghidupkan malam-malamnya dengan memperbanyak ibadah. Adi Hidayat mengatakan, setidaknya ada tiga amalan yang dapat dilakukan di malam-malam Syakban, tanpa terkecuali ketika Nisfu Syaban. Berikut di antaranya: 

 1. Mendirikan Qiyamul Lail dan Salat Malam Lain 
Menurut penjelasan Ustaz Adi Hidayat, ada tiga jenis salat yang dapat dikerjakan, yaitu qiyamul lail, salat tahajud, dan salat witir. Qiyamul lail secara bahasa merujuk pada semua salat yang dikerjakan pada malam hari. Namun, jika ditarik dari sudut pandang fikih, qiyamul lail adalah salat yang dikerjakan setelah Isya dan sunahnya tanpa diawali tidur. Ini berbeda dengan salat tahajud. Laman Rumaysho menjelaskan, salat tahajud adalah salat sunah yang dilakukan pada malam hari setelah bangun tidur. Bagaimana dengan pelaksanaannya? 

Dilansir muhammadiyah.or.id, tata cara salat qiyamul lail, salat tahajud, ataupun salat witir kurang lebih sama, yakni dilaksanakan sebanyak 11 rakaat. Hadis yang diriwayatkan Aisyah RA menyebutkan, Rasulullah mendirikan salat malam sebanyak 11 rakaat dengan membaginya menjadi 4 rakaat dan mengakhirinya dengan 3 rakaat witir (4+4+3=11 rakaat). Sementara itu, Zain bin Kholid Al Juhani pernat memperhatikan Rasulullah melakukan salat malam sebanyak 13 rakaat yang dipecah menjadi 2 rakaat dan diakhiri dengan 1 rakaat witir (2+2+2+2+2+2+1=13 rakaat). 

 2. Membaca Al-Qur'an 
Para ulama menganjurkan memperbanyak bacaan Al-Qur'an sebagai latihan agar di bulan Ramadan nantinya kita juga semangat membacanya. Dari laman Rumaysho, Salamah bin Kahiil pernah mengatakan, "Dahulu bulan Syakban disebut pula dengan bulan para qurra' (pembaca Al-Qur'an)." 

 3. Memperbanyak Doa dan Istigfar 
Amalan terakhir yang dapat detikers lakukan selama malam Nisfu Syaban dan malam-malam Syakban lainnya adalah memperbanyak doa dan istigfar. Mengapa? Karena di malam inilah, Allah SWT memberi banyak ampunan kepada hamba-hamba-Nya. Dari Abu Musa Al-Asy'ari, bahwa Nabi SAW bersabda, "Allah Tabaraka wa Ta'ala melihat kepada makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban, lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan." Di samping itu, Sayyid Muhammad bin Alawi dalam Ithmi'nânul Qulûb mengatakan bahwa sudah sepatutnya setiap muslim membiasakan diri untuk beristigfar. Pasalnya, amalan ini salah satunya dapat memudahkan rezeki. 

 Nah, itulah tadi amalan-amalan sahih di malam Nisfu Syaban yang pernah dicontohkan Rasulullah, sahabat, dan ulama terdahulu. Perlu digaris bawahi bahwa tidak ada amalan khusus, baik salat ataupun membaca surah Al-Qur'an tertentu, saat malam Nisfu Syaban. Jumhur ulama mengatakan, mayoritas hadis yang menyebutkan ibadah spesifik di malam Nisfu Syaban cenderung lemah dan bahkan palsu. Yang hanya dianjurkan adalah memperbanyak ibadah.   

Adapun jenis ibadah yang dapat diperbanyak adalah seperti yang telah dijelaskan di bagian sebelumnya, mulai dari qiyamul lail, membaca Al-Qur'an, dan memperbanyak istigfar. Wallahua'lam bishawab.

You Might Also Like:

Share this: