Ceritanya bayar pajak SAMSAT sampai ke DISDUKCAPIL

Ceritanya bayar pajak SAMSAT sampai ke DISDUKCAPIL



April 2018 akhirnya merasakan bagaimana sensasi nya mengurus keperluan kependudukan dan kewarganegaraan yang baik dan benar.

Ceritanya mau membayar pajak kendaraan bermotor yang memang sudah saat nya untuk membayar pajak, (ceritanya patuh pajak lol) . Mempersiapkan semua persyaratan untuk membayar pajak. Ceritanya mau bayar pajak di samsat pembantu bukan di samsat pusat. You know lah. Disana tidak perlu bertanya harus bagaimana dan apa? Tapi saat sampai di prakiran langsung dikasih selembar kertas dan diberi petunjuk untuk mengisi data pada selembar kertas tersebut.  Semua persyaratan sudah lengkap sudah mengisi formulir dan sudah mengantri juga dan pada saat di panggil ternyata belum bisa bayar pajak nya karenanya KTP nya masih yang lama belum E-KTP. Jadi harus meminta SUKET (Surat keterangan kependudukan ) seperti dalam contoh pak petugas menunjukan contoh dan di rekomendasi ke PEMDA. Tanpa mikir lagi apa lagi panjang langsung merapat ke PEMDA dengan target mendapatkan SUKET tadi.

Sampai di DISDUKCAPIL bingung kaya orang ilang tidak tau harus ngapain harus mulai dari mana dan apa? Mau tanya ngga ada petugas atau bapak security atau satpam yang ready. Makin bingung liat penuh orang semua petugas pada sibuk good, work perfect. Akhirnya dari pada bingung nanya orang mau ngurus anu kudu gimana? Kara orang yang ditanya memang bener semuanya bisa diurus disini mulai dari AKTA NIKAH. AKTA KEMATIAN KEPENDUDUKAN DAN dan lain sebagainya yang bersangkutan dengan kependudukan dan hebat nya gratis tentu harus ngambil antrian dulu baru bisa. Nanya lagi dong dimana bisa ambil antrian di tunjukanlah tempat nya. Sampai di tempat ngambil no antrian ternyata antrian nya udah habis waduh no antrian jam 10 sudah habis . Kayanya memang harus lebih pagi lagi.

Dari ceritanya diatas mungkin ada solusi atau saran. Entah itu harus ngambil no antrian satu hari sebelumnya agar bisa mendapatkan pelayanan atau mungkin menambah jumlah loket pelayanan ini hanya kemungkinan yang bisa jadi mungkin. Atau ada solusi yang lain entah menambahkan jumlah stock No antrian yang tentunya akan selalu ramai dipadati penduduk setempat untuk mengurus legalitas  kependudukan nya dengan stock loket yang tersedia apakah bisa menangani semuanya dengan efisien.?

Mungkin ada yang mau bercerita atau memberikan wacana atau mungkin solusi atau simpul sementara dengan sangat senang hati mendengarkan.



You Might Also Like:

Share this: